TAPTENG | Mitramabesnews.id - Aksi damai sejumlah wartawan, di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Kamis (26/6/2025), mendapat apresiasi dari Kabiro Media Liputan7 Kabupaten Tapanuli Tengah Sorakhmat Telaumbanua.
Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian, terkait keterbukaan informasi publikasi dana desa, karena menyangkut akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana publik.
Sorakhmat Telaumbanua menyampaikan, langkah rekan-rekan Jurnalis sudah tepat.
"Aksi damai yang dilakukan oleh rekan-rekan media, yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Sibolga-Tapteng, perlu mendapat apresiasi karena telah menjalankan fungsi kontrol sosial, salah satu dari lima fungsi jurnalistik," ujarnya, Sabtu (28/6/2025).
Dijelaskan olehnya, fungsi kontrol sosial jurnalistik berperan penting sebagai pengawas independen terhadap kinerja Pemerintah, Korporasi dan Individu yang memiliki kewenangan atau kekuasaan.
"Dengan adanya fungsi kontrol sosial jurnalistik, telah membantu mencegah penyalahgunaan kewenangan dan memastikan pemegang kekuasaan bertindak sesuai aturan atau regulasi yang ada," jelas, Sorakhmat.
Terkait kecaman
Ketua Dewan Etik Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapteng, Dzulfadli Tambunan, di lansir dari DETEKSI.co.
Dalam pemberitaan tersebut, Dzulfadli Tambunan menyatakan keprihatinannya atas aksi tersebut. Ia menilai tindakan demonstrasi sebagai langkah yang tidak etis bagi seorang wartawan.
“Sangat tidak etis wartawan mendemo lembaga pemerintah hanya karena persoalan anggaran,” tegasnya di Pandan Jumat (27/6/2025).
Sorakhmat menanggapi kecaman Dzulfadli Tambunan tersebut dengan santai, sangat disayangkan sekelas Dzulfadli Tambunan, seharusnya jangan asal bunyi (Asbun).
"Wartawan juga bagian dari masyarakat, yang memiliki kesamaan hak dan kedudukan di hadapan hukum dan pemerintahan," katanya.
Masih kata Sorakhmat, Dimana letak tidak etisnya. Sebaliknya, jangan-jangan Dzulfadli Tambunan sengaja membangun opini dengan narasi yang lebay, diduga untuk mengamankan kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Sebagai Ketua Dewan Etik IWO, Dzulfadli Tambunan seharusnya lebih faham fungsi kontrol sosial jurnalistik, bukan melakukan pembiaran atau berupaya untuk menutupi," tegasnya.
Terpisah, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Jurnalis Independen Nusantara (IJEN) Ali Maskur, ketika diminta tanggapannya terkait aksi damai Aliansi Wartawan Sibolga-Tapteng.
Ali Maskur
menyampaikan, aksi teman-teman media di Tapteng, tidak melanggar apapun.
"Sah-sah saja unjuk rasa, karena itu bagian dari ekspresi demokrasi, sepanjang dilakukan dengan tertib dan tidak menghujat," ungkapnya, melalui sambungan Aplikasi Whatsapp, Sabtu (28/6/2025).
Ia melanjutkan,
Wartawan sebagai bagian dari pilar demokrasi, memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa.
Setiap rupiah yang bersumber dari keuangan negara, harus bisa dipertanggungjawabkan. Jika ada yang menghalangi keterbukaan informasi, kita harus melawan dengan mekanisme hukum yang ada.
"Sebagai Ketua Umum IJEN Pusat, seluruh anggota IJEN se Indonesia jangan mudah terintimidasi atau di kriminalisasi. Jika kita bekerja dengan benar dan sesuai dengan hukum, maka perjuangan kita untuk membela kepentingan rakyat akan berhasil," tutup Ali Maskur, mengakhiri. (SG)
Social Header