Pasuruan | Mitramabesnews.Id - Pemakaman Umum Gununggangsir yang terletak di Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu pemakaman umum Tionghoa terbesar di wilayah Pasuruan Raya. Pemakaman Gununggangsir tersebut telah ada sekitar tahun 1983.
Di pemakaman Gununggangsir ini terdapat tiga yayasan yang keseluruhannya berada di Surabaya. Ketiga yayasan tersebut adalah SAHABAT SINOMAN, SUMBER MULYA dan BUDI MULYA. Dimana yayasan yang terbesar adalah Yayasan Sahabat Sinoman.
Menjelang pelaksanaan tradisi masyarakat Tionghoa yaitu Ceng Beng beredar isu yang kurang menyenangkan terhadap yayasan kematian yang ada di pemakaman tersebut. Perlu diketahui bahwa lokasi pemakaman Gununggangsir berada di atas tanah tiga desa dan tiga kecamatan yaitu Desa Randupitu Kecamatan Gempol, Desa Kemirisewu Kecamatan Pandaan dan Desa Wonokoyo Kecamatan Beji.
Berdasar keterangan dari masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Randupitu Kecamatan Gempol bahwa pelaksanaan Ceng Beng tahun ini pihak yayasan belum memberitahukan kepada pihak desa setempat dimana pada tahun-tahun sebelumnya pihak yayasan selalu memberitahu minimal dua minggu sebelum pelaksanaan Ceng Beng.
Mitramabesnews mencoba mendatangi salah satu yayasan yang ada di pemakaman tersebut guna mengkonfirmasi dan mengklarifikasi kebenaran isu yang beredar di masyarakat tersebut.
Kristian selaku karyawan dari Yayasan Sahabat Sinoman ketika dikonfirmasi mengungkapkan,"Tidak benar kalau pihak yayasan belum memberitahu pihak desa terkait pelaksanaan Ceng Beng pada tahun ini. Kami sudah memberitahu Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu.
Walaupun kita akui bahwa pemberitahuan tersebut memang mepet waktunya dengan pelaksanaan Ceng Beng, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dua minggu sebelumnya kita sudah memberitahu.
Hal ini disebabkan karena kami dari tiga yayasan baru mengadakan rapat bersama pada tanggal 21 Maret 2024. Sehingga kita juga baru memberitahu desa setelah rapat tersebut."
"Hari H Ceng Beng tahun ini jatuh pada tanggal 4 April 2024. Dan pelaksanaannya adalah maju 10 hari dari hari H dan mundur 10 hari dari hari H. Itu artinya pelaksanaan Ceng Beng sudah dimulai pada tanggal 25 Maret 2024 dan berakhir pada tanggal 14 April 2024", ungkap Kristian.
Pemdes Randupitu ketika dikonfirmasi terkait isu yang beredar di masyarakat Desa Randupitu melalui salah satu stafnya mengatakan bahwa saat ini Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) sedang tidak ada di tempat karena ada agenda desa di luar.
Staf tersebut membenarkan adanya isu yang beredar di masyarakat Desa Randupitu tetapi untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung kepada kades atau sekdes Randupitu.
Kades Randupitu M. Fuad ketika dihubungi lewat telepon selulernya mengatakan,"Kegiatan Ceng Beng tahun ini masih belum ada pemberitahuan resmi ke desa. Dan hal inilah yang membuat masyarakat Desa Randupitu dan Pemdes Randupitu tersinggung.
Selaku pemangku wilayah seakan-akan diremehkan oleh pihak yayasan," tutup Kades Randupitu dalam pembicaraan telepon dengan Mitramabesnews.Id
Louis M
Social Header