Balaraja | Mitramabesnews.id - Atas telah adanya surat edaran atas laranganTour yang diselenggarakan disekolah khususnya di wilayah Banten maupun di Kabupaten Tangerang.
Namun hal ini sepertinya tidak mau ditaati oleh para pendidik/ guru pengajar di SMPN 2 Balaraja, seakan tidak digubris serta diabaikan oleh mereka secara tegas dan jelas, yaitu dengan tetap berangkatkan siswa/i kelas IX atau kelas 3 SMPN 2 Balaraja, pada Selasa, 28/05/2024 pukul 01.WIB Dinihari.
Awak media pun setelah berada dilokasi maupun lokasi terpisah mendapatkan keterangan dari beberapa orang tua murid dan juga salah seorang orangtua murid yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Sebut saja berinisial (Ir), yang mengatakan," Adapun biaya tour yang dibebankan sebesar Rp 2 juta/murid kelas 3 atau kelas IX SMPN 2 Balaraja ini, dan anak saya tidak ikut karena tidak mampu bayar," dan nyatanya tetap diadakan serta telah diberangkatkan pada Selasa, 28/05/2024 pukul 01.00 WIB pagi dinihari. tutup (Ir) singkat bicaranya
_
Dan adanya kegiatan tour di SMPN 2 Balaraja, adalah bukti jelas sudah beraninya sebagai para oknum pendidik/pengajar untuk tetap berangkatkan tour._
Yang padahal sudah jelas tidak dibenarkan, dan sudah jelas ada surat edaran atas larangan tour dari dinas pendidikan dan terkait," hal ini bisa diartikan perbuatan melawan hukum atau tabrak aturan, serta telah menuai kritik dan polemik dari warga masyarakat yang lainnya, yang sebagai para aktivis dan selaku fungsi sosial kontrol lainnya.
Pasalnya yang jadi pertanyaan besar kenapa dengan sudah adanya surat edaran atas larangan tour dari dinas pendidikan, tetapi kenapa Tour tetap ada dibiarkan dan diselenggarakan, dimana tindakan tegas dari Dinas pendidikan dan stakeholder lainnya dan seolah surat edaran larangan tour itu hanya dibuat sebagai bungkusan kosong saja.
Dan setelah awak media datangi ke SMPN 2 Balaraja untuk minta keterangan, pada Selasa, 28/05/2024 dan lakukan konfirmasi kepada Panitia atau guru kelas IX terkait Tour yang diadakan tersebut.
Namun sangat disesalkan oleh awak media ,bahwa dari beberapa guru yang ada dijumpai baik saat diruang guru maupun ditempat Bis Tour terparkir, mereka enggan berkomentar lebih jelas dan bahkan seakan bersembunyi dan menghindari serta juga berusaha menutupi, bahkan berkata bohong tidak tahu, dan katakan,"Pak Herman dan Kepsek belum datang pak," dengan penuh macam alasan, tidak mau berikan keterangan kepada awak media secara jujur.
SMPN 2 Balaraja yang beralamat dijalan raya Kresek km.2 , Kp.Saga Desa Saga Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Bahkan setelah para awak media ingin konfirmasi, mendapatkan perlakuan diombang ambingkan. Dan setelah bertanya, ijin pak kami dari awak media ingin bertemu dan minta keterangan serta konfirmasi dengan yang bernama pak Herman/ Eman yang disebut sebagai ketua Panitia Tour Yang diselenggarakan di SMPN 2 Balaraja ini.
Yang berdasarkan fakta dari catatan daftar siswa atas Bis yang ditumpangi dan yang terpampang jelas ada dimading SMPN 2 Balaraja terdapat kurang lebihnya sebanyak 250 siswa/i yang ikut terdaftar.
Dan awak media bertemu dan minta keterangan jawaban dari beberapa guru yang berada diruang guru, salah satunya diantaranya pak Uus," yang mengatakan tunggu saja pak ya sebentar, namun setelahnya berlalu begitu saja tidak mau jumpai kami lagi dan mau tunjukan yang mana sosok Pak Herman/Eman yang disebut- sebut selaku ketua Panitia tour.
Dan awak media berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah satu yang diduga penjaga sekolah inisial (A) mengatakan, kalau sebenarnya Pak herman/Eman ada disana, pada saat berkumpul tadi untuk berikan arahan dengan para siswa/siswi, yang berada dihalaman upacara SMPN 2 Balaraja tersebut, berarti sudah jelas bahwa pernyataan dari beberapa oknum guru telah berkata dustal bohong.
Setelah awak media, tak berhasil dapati keterangan jelas dari para guru di SMPN 2 Balaraja pun, langsung bergegas kelokasi Bis rombongan tour berada, untuk cari tahu keberadaan dan menjumpai Pak herman guru selaku ketua panitia tour yang dimaksud.
Dan pada saat awak media dilokasi bis terparkir, awak media langsung mengambil beberapa foto/ video, yang berdasarkan hasil pengamatan ada sebanyak 5 kendaraan Bis yang terparkir diareal depan ruko pinggir jalan raya utama kresek tepatnya didepan gang keluar dari Lokasi SMPN 2 Balaraja berada.
Dan ketika awak media bertanya tepatnya kepada beberapa guru yang dimana bis tersebut berada bersama berkumpul dengan para murid dan orangtua murid kelas 3 yang mengantar untuk keberangkatan anaknya.
Dan para guru seperti sengaja berusaha menghindar, mereka tidak mau terus terang jujur katakan yang mana sosok yang bernama Pak Herman selaku Panitia Tour tersebut, yang dimana maksud tujuan awak media untuk minta konfirmasi serta keterangan dan agar bisa tunjukkan bukti dokumen atas kelayakan dan surat ijin yang benar secara prosedur, baik ijin dari dinas pendidikan maupun ijin yang sepatutnya.
Dengan adanya keterangan tidak jujur dan berkata bohong serta perlakuan tidak koperatif dan tidak mau jujur, dan para rekan selaku aktivis dan juga ada awak media yang hadir mengingat satu pribahasa," Jika guru kencing berdiri maka murid pun akan kencing sambil berlari." Sungguh miris .
Sampai berita ini diturunkan pun awak media dan rekan aktivis sebagai fungsi kontrol sosial belum dapatkan keterangan secara jelas dan transfaran dan keterangan dari pihak SMPN 2 Balaraja.
(Susanto)
Social Header